BAB I
Psikologi Pendidikan:
Perangkat untuk Mengajar Secara Efektif
SELAYANG
PANDANG PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Psikologi
Pendidikan adalah cabang ilmu psikologi yang
mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam
lingkungan pendidikan.
Latar
Belakang Historis
William
James. Dia menegaskan pentingnya mempelajari proses belajar
dan mengajar di kelas guna meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu
rekomendasinya adalah mulai mengajar pada titik yang sedikit lebih tinggi di
atas tingkat pengetahuan dan pemahaman anak dengan tujuan untuk memperluas
cakrawala pemikiran anak.
John
Dewey. Dia menjadi motor penggerak untuk mengaplikasikan
psikologi di tingkat praktis. Dia membangun laboratorium psikologi pendidikan
pertama di AS, di Universitas Chicago, pada tahun 1894. Kita banyak mendapat
ide penting dari John Dewey (Glassman, 2001, 2001). Pertama, dari Dewey kita mendapatkan pandangan tentang anak sebagai
pembelajar aktif (active learner). Kedua, kita mendapatkan ide bahwa
pendidikan seharusnya difokuskan pada anak secara keseluruhan dan memperkuat
kemampuan anak untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Ketiga, kita mendapat gagasan bahwa semua anak berhak mendapat
pendidikan yang selayaknya.
E.
L. Thorndike. Yang member banyak perhatian pada
penilaian dan pengukuran dan perbaikan dasar-dasar belajar secara ilmiah.
Sangat ahli dalam melakukan studi belajar dan mengajar secara ilmiah (Beatty,
1998). Thorndike mengajukan gagasan bahwa psikologi pendidikan harus punya
basis ilmiah dan harus berfokus pada pengukuran (O’donnell & Levin, 2001).
Mengajar:
Antara Seni dan Ilmu Pengetahuan
Baik sains maupun seni dan pengalaman keahlian
mengajar berperan penting bagi keberhasilan seorang guru (Johnson dkk., 2002;
Newman, 2002).
CARA
MENGAJAR YANG EFEKTIF
Pengetahuan
dan Keahlian Profesional
Guru yang efektif menguasai materi pelajaran dan keahlian atau keterampilan mengajar yang baik. Guru yang efektif memiliki strategi pengajaran yang baik dan didukung oleh metode penetapan tujuan, rancangan pengajaran, dan manajemen kelas.
Guru yang efektif menguasai materi pelajaran dan keahlian atau keterampilan mengajar yang baik. Guru yang efektif memiliki strategi pengajaran yang baik dan didukung oleh metode penetapan tujuan, rancangan pengajaran, dan manajemen kelas.
>Penguasaan
Materi Pelajaran
Guru yang efektif harus berpengetahuan, fleksibel, dan memahami materi. Membutuhkan pengetahuan tentang dasar-dasar pengorganisasian materi, mengaitkan berbagai gagasan, cara berpikir dan berargumen, pola perubahan dalam satu mata pelajaran, kepercayaan tentang mata pelajaran, dan kemampuan untuk mengaitkan satu gagasan dari suatu disiplin ilmu ke disiplin ilmu lainnya.
Guru yang efektif harus berpengetahuan, fleksibel, dan memahami materi. Membutuhkan pengetahuan tentang dasar-dasar pengorganisasian materi, mengaitkan berbagai gagasan, cara berpikir dan berargumen, pola perubahan dalam satu mata pelajaran, kepercayaan tentang mata pelajaran, dan kemampuan untuk mengaitkan satu gagasan dari suatu disiplin ilmu ke disiplin ilmu lainnya.
>Strategi
Pengajaran
Konstuktivisme menekankan agar individu secara aktif menyusun dan membangun pengetahuan dan pemahaman. Menurut pandangan konstruktivis, guru bukan sekadar member informasi ke pikiran anak, akan tetapi guru harus mendorong anak untuk mengeksplorasi dunia mereka, menemukan pengetahuan, merenung, dan berpikir secara kritis (Brooks & Brooks, 2001).
Konstuktivisme menekankan agar individu secara aktif menyusun dan membangun pengetahuan dan pemahaman. Menurut pandangan konstruktivis, guru bukan sekadar member informasi ke pikiran anak, akan tetapi guru harus mendorong anak untuk mengeksplorasi dunia mereka, menemukan pengetahuan, merenung, dan berpikir secara kritis (Brooks & Brooks, 2001).
>Penetapan
Tujuan dan Keahlian Perencanaan Instruksional
Guru yang efektif tidak sekadar mengajar di kelas, entah itu dia menggunakan perspektif tradisional atau konstruktivis.
Guru yang efektif tidak sekadar mengajar di kelas, entah itu dia menggunakan perspektif tradisional atau konstruktivis.
>Keahlian
Manejemen Kelas
Guru yang efektif adalah guru yang mampu menjaga kelas tetap aktif bersama dan mengorientasikan kelas ke tugas-tugas. Guru yang efektif membangun dan mempertahankan lingkungan belajar yang kondusif.
Guru yang efektif adalah guru yang mampu menjaga kelas tetap aktif bersama dan mengorientasikan kelas ke tugas-tugas. Guru yang efektif membangun dan mempertahankan lingkungan belajar yang kondusif.
>Keahlian
Motivasional
Guru yang efektif punya strategi yang baik untuk memotivasi murid agar mau belajar (Boekaerts, Pintrich & Zeidner, 2000).
Guru yang efektif punya strategi yang baik untuk memotivasi murid agar mau belajar (Boekaerts, Pintrich & Zeidner, 2000).
>Keahlian
Komunikasi
Guru yang efektif menggunakan keahlian komunikasi yang baik saat mereka berbicara “dengan” murid, orang tua, administrator, dan yang lainnya, dan tidak terlalu banyak mengkritik, serta memiliki gaya komunikasi yang asertif, bukan agresif, manipulative, atau pasif (Alberti & Emmons, 1995; Evertson, Emmer, & Worsham, 2003). Juga bekerja untuk meningkatkan keahlian komunikasi para murid.
Guru yang efektif menggunakan keahlian komunikasi yang baik saat mereka berbicara “dengan” murid, orang tua, administrator, dan yang lainnya, dan tidak terlalu banyak mengkritik, serta memiliki gaya komunikasi yang asertif, bukan agresif, manipulative, atau pasif (Alberti & Emmons, 1995; Evertson, Emmer, & Worsham, 2003). Juga bekerja untuk meningkatkan keahlian komunikasi para murid.
>Bekerja
Secara Efektif dengan Murid dari Latar Belakang Kultural yang Berlainan
Guru yang efektif mendorong murid untuk menjalin hubungan positif dengan murid yang berbeda, harus memikirkan cara agar upaya itu berhasil.
Guru yang efektif mendorong murid untuk menjalin hubungan positif dengan murid yang berbeda, harus memikirkan cara agar upaya itu berhasil.
>Keahlian
Teknologi
Guru yang efektif mengembangkan keahlian teknologi dan mengintegrasikan konputer ke dalam proses belajar di kelas (Male, 2003). Juga tahu cara menggunakan computer dan cara mengajar murid untuk menggunakan computer untuk menulis dan berkreasi.
Guru yang efektif mengembangkan keahlian teknologi dan mengintegrasikan konputer ke dalam proses belajar di kelas (Male, 2003). Juga tahu cara menggunakan computer dan cara mengajar murid untuk menggunakan computer untuk menulis dan berkreasi.
Komunikasi
dan Motivasi
Menjadi guru yang efektif juga membutuhkan komitmen dan motivasi. Aspek ini mencakup sikap yang baik dan perhatian kepada murid.
Menjadi guru yang efektif juga membutuhkan komitmen dan motivasi. Aspek ini mencakup sikap yang baik dan perhatian kepada murid.
RISET
DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Mengapa
Riset itu Penting?
Riset memberikan informasi yang valid tentang cara terbaik untuk mengajar bisa membuat anda menjadi guru yang lebih baik.
Riset memberikan informasi yang valid tentang cara terbaik untuk mengajar bisa membuat anda menjadi guru yang lebih baik.
Pendekatan
Riset Ilmiah
Merumuskan masalah, mengumpulkan data, menarik kesimpulan serta merevisi kesimpulan dari teori riset.
Merumuskan masalah, mengumpulkan data, menarik kesimpulan serta merevisi kesimpulan dari teori riset.
Metode
Riset
>Riset Deskriptif : mengamati dan mencatat perilaku
>Riset Korelasional
>Riset Eksperimental : menentukan sebab-sebab perilaku
>Riset cross-sectional : mempelajari kelompok orang pada satu waktu
>Riset longitudinal
>Riset Deskriptif : mengamati dan mencatat perilaku
>Riset Korelasional
>Riset Eksperimental : menentukan sebab-sebab perilaku
>Riset cross-sectional : mempelajari kelompok orang pada satu waktu
>Riset longitudinal
Riset
Evaluasi Program, Riset Aksi, dan Guru-sebagai-Periset
Riset
Evaluasi Program : didesain untuk membuat keputusan tentang
efektivitas program tertentu.
Riset
Aksi : untuk memecahkan problem sekolah.
Guru-sebagai-Periset
:
guru kelas dapat melakukan riset sendiri untuk meningkatkan mutu praktik
pengajaran mereka.
TANTANGAN
RISET
>Etika
>Gender
>Etnis dan Kultur
>Menjadi Konsumen Informasi yang Bijak tentang Psikologi Pendidikan
>Gender
>Etnis dan Kultur
>Menjadi Konsumen Informasi yang Bijak tentang Psikologi Pendidikan
0 komentar:
Posting Komentar